Sunday, March 15, 2015

NEGERI BEBAS BUTA HURUF

Stasiun Kota Malang 6/02/2015
Photo Credit Dhika Prawidar

"Saya berasal dari sebuah negeri yang resminya sudah bebas buta huruf, namun yang dipastikan masyarakatnya sebagian besar belum membaca secara benar—yakni membaca untuk memberi makna dan meningkatkan nilai kehidupannya. Negara kami adalah masyarakat yang membaca hanya untuk mencari alamat, membaca untuk harga-harga, membaca untuk melihat lowongan pekerjaan, membaca untuk menengok hasil pertandingan sepak bola, membaca karena ingin tahu berapa persen discount obral di pusat perbelanjaan, dan akhirnya membaca subtitle opera sabun di televisi untuk mendapatkan sekadar hiburan. -- Seno Gumira Ajidarma, Trilogi Insiden

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...