asalam,
Semua ini bermula saat saya berkenalan dengan seorang warga yang tinggal di daerah Pecinan Semarang, bernama Bapak Heru Fenas yang keturunan Cina Mongolia.
saat tengah mengambil foto untuk fasad di Gg.Besen kawasan Pecinan Semarang tiba-tiba saya di sapa oleh seorang warga cina. "lagi foto untuk heritage ya" sapa pria separuh baya dengan penampilan sangat necis itu semangat. sesaat kegiatan foto memfoto saya pun terhenti dan berganti menjadi obrolan yang sangat panjang dengan bapak Heru Fenas. tidak bisa saya ceritakan apa saja yang saya bicarakan dengan bapak Heru. karena jika saya ceritakan mungkin bisa jadi sebuah cerita monolog yang sangat panjang. karena suatu hal yang sangat mendesak sedangkan masih banyak hal yang sebenarnya ingin beliau sampaikan, maka beliau berjanji untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai kawasan pecinan dan kebudayaan Tionghoa keesokan harinya di rumahnya.
"..kalau dia makan nasi, sedangkan saya makan nasi juga, kenapa dia bisa sedangkan saya tidak bisa? pokonya saya harus bisa!.."
pesan yang saya tidak lupa dari percakapan dengan bapak Heru adalah "tidak ada yang tidak bisa, kecuali malas"
di akhir percakapan dengan sangat ramah dia pun memberikan makanan that he said "there is no pork in it". dan saya lupa apa nama makanan itu. kalau tidak salah sih pak heru menyebutnya pastel, tapi menurut saya pastel bukan begitu bentuknya. hhhi
pastel ala Pak Heru Fenas |
keesokan harinya, kami pun berkunjung ke rumah beliau seperti yang telah dijanjikan kemarin. hal yang di bicarakan pun masih lah sama dengan apa yang diceritakan kemarin. dan dengan keramahan dan kepedulian beliau, kami pun diperkenalkan oleh kawan beliau yang mengerti sekali tentang kebudayaan Tionghoa bernama Bapak Sunarto yang akan kami temui keesokan harinya. hal yang menarik disini adalah rumah pak Heru yang sangat nyaman yang berada pada lantai dua sedangkan lantai satu merupakan tempat usaha memiliki seperangkat alat karoke lengkap dengan saund sistem dan peralatan dapur yang sangat lengkap.
write a menu seriously |
ternyata dibalik itu semua adalah semata-mata hobi beliau yang menggemari bernyanyi dan memasak. belau juga menhidangkan bakso ikan dan tentu saja tanpa pork. dipenghujung waktu kami, beliaupun tak ragu untuk membagikan resep sederhana andalanya. yakni resep membuat bakmi. dan beliau berharap suatu hari nanti kami bisa membuatnya dan beliau juga berpesan kepada kami agar kelak kami tidak bekerja pada orang melainkan mampu membuka lapangan kerja sendiri. aamin :)